Petugas haji, Membludaknya para jamaah haji Indonesia di kawasan Masjidil Haram membutukan kerja keras yang ekstra bagi petugas, namun sayangnya jumlah petugas di kawasan tersebut masih minim sekali. Sejak Ahad hingga Senin kemarin pada dini hari ada sebanyak 14 kelompok terbang (kloter) yang telah tiba di Makkah. Ribuan jamaah haji Indonesia memilih waktu malam untuk dapat melaksanakan umrah, sebagai rangkain dalam menjalankan ibadah haji tamattu’.
Dari Sekretaris PPIH Daker Makkah yakni Suratman mengatakan untuk dapat mengatasi segala kebutuhan jamaah di Seksus pihaknya akan mengarahkan para petugas sektor yang saat ini ada sebanyak 439 petugas haji untuk membackup petugas pelindungan jamaah (linjam) yang bertugas di Seksus Haram secara bergantian. Ini mengingat bahwa jumlah petugas haji/linjam di Seksus Haram ada sebanyak 24 orang tersebut dinilai masih sangat minim sekali untuk dapat menangani jamaah yang kebingungan dan tertinggal rombongan.
Pihaknya pun sudah melakukan koordinasi dengan petugas haji terkait dengan teknis pengerahan petugas sektor ke Masjidil Haram tersebut. “Targetnya dalam pengerahan petugas dalam waktu dekat ini,” jelas dia.
Untuk menyikapi pentingnya optimalisasi ketua regu (karu) dan ketua rombongan (karom), dia akan mendorong kepala sektor (kasektor) agar karu dan karom dapat optimal dalam mengontrol para anggotanya selama berada di Arab Saudi, tidak hanya saat berada di kawasan Masjidil Haram, tetapi juga nanti pada saat berada di Arafah dan Mina.
Koordinator Konsultasi Ibadah yakni Aswadi, menggarisbawahi betapa pentingnya komitmen bersatu dari segenap rombongan. Komitmen yang dilakukan tersebut masih dinilai kurang. “Jamaah kita terkadang masih enggan sekali dalam membangun kebersamaan,” ucap dia.
Dia juga memberikan contoh kecil misalnya, jika sesudah melakukan thawaf hendaknya jamaah berkumpul di belakang maqam Ibrahim. Jika ada jamaah yang shalat, hendaknya pun harus di garis belakang agar terlihat. Selain itu, hindari pula langsung meminum air zamzam karena meskipun hal itu sunnah, tetapi dari segi efesiensi dan efektivitas kurang menjunjung kebersamaan berombongan.
Masih terkait dengan tanggungjawab karu dan karom terhadap jamaah haji, dia mengimbau agar karu dan karom dapat memegang komitmen bersama dengan para jamaah haji. Harus bersabar menunggu yang lemah dan mendorong yang muda untuk membantu jamaah yang tertinggal. artikel lainnya >> umroh oktober >> umroh oktober 2018
Dia mendorong petugas apapun tugas pokok yang dilakukannya untuk proaktif membantu jamaah dan siap bertindak sebagai pembimbing manasik bila dibutukan jamaah. Terutama untuk mengantisipasi mereka yang tertinggal rombongannya dan belum sempat menyempurnakan manasik umrah. Kita harus berani tampil dimuka, kalau untuk mengarahkan kita terdepan. “Petugas haji harus proaktif jangan menunggu mereka mencari kita, kenalkan diri secara langsung,” jelas dia.
0 Comments
Posting Komentar