Mabrur dan Maqbul, Pastinya ketika seseorang usai melaksanakan ibadah haji dan umrah sangat mengharapkan kemabruran dan kemaqbulan dari ibadah tersebut. Kata atau istilah yang seringkali dikaitkan oleh umat muslim atau jamaah yang telah usai melaksanakan ibadah haji dan umrah ke Tanah Suci, Makkah dan Madinah. Lalu apa definisi atau pengertian yang sebenarnya dari mabrur dan apa pengertian dari kata maqbul itu sendiri? Masih banyak orang yang salah kaprah dalam mengartikan kedua kata itu dan bahkan tidak mengetahui perbedaan dan persamaannya. Maka yang sebenarnya keduanya itu memilki makna yang sama yaitu diterima oleh Allah SWT saat melaksanakan ibadah haji dan umrah serta diberikan pahala oleh Allah SWT terkait dengan ibadah yang telah dilakukannya, yaitu ibadah haji dan umrah.

Mabrur dan Maqbul Dalam Ibadah Haji dan Umrah

Istilah dari kata mabrur dan maqbul memiliki definisi yang serupa yakni sama-sama diterima oleh Allah SWT. Untuk dapat menggapai keduanya itu ternyata sangat sulit sebab ulama pun sedikit sekali yang dapat memberikan arti yang tepat untuk makna dari mabrur dan maqbul. Analoginya kita umpamakan ketika melaksanakan ibadah puasa, tidak ada yang banyak tahu puasa yang seperti apa yang akan diterima dan mendapatkan pahala. Begitu juga saat akan melaksanakan ibadah haji dan umrah. Namun dengan demikian, mabrur itu sendiri dapat diperhatikan lebih jauh untuk dapat menggapainya.

Haji dan umrah yang mabrur dan maqbul perlu dengan perjuangan untuk dapat mencapainya. Bagi seseorang yang belum atau bahkan tidak memiliki persiapan dengan baik dan matang sebelum melakukan perjalanan haji dan umrah lalu tiba-tiba menganggap dirinya itu sebagai haji mabrur dan maqbul maka bisa jadi bukan suatu hal yang tepat, akan tetapi wallahu a’lam sebab hanya Allah yang maha mengetahui apakah ibadah melakukan perjalanan dengan berbagai serangkaian ibadah ke tanah haram, Makkah. Agar memperoleh kemambruran dan kemaqbulan maka sebelum beragkat ke Tanah suci sebaiknya terus tingkatkan keimanan dan ketaqwaan terlebih dahulu.

Persiapan secara dzohir harus dimulai dengan cara melakukan taubat dari berbagai dosa dan maksiat yang pernah dan mungkin sering dilakukan. Memohon ampunan dosa kepada Allah SWT yang pernah dilakukan. Meminta izin dan ridho kepada orang tua dan orang-orang yang terdekat pun dapat menjadi sebuah persiapan yang baik untuk mendapatkan haji dan umrah yang mabrur serta maqbul. Jangan sampai lupa membayar dan melunasi hutang piutang dan mengembalikan semua harta yang telah didapatkan terutama harta yang haram atau yang makruh yang masih belum jelas dari mana sumbernya itu.

Agar mendapatkan nilai keberkahan didalam ibadah itu sebaiknya menggunakan dana yang bersih dan halal, serta siapkan nafkah untuk keluarga yang akan ditinggalkan selama pergi melaksanakan ibadah di Tanah suci. Perbanyaklah untuk memberikan shodaqoh kepada kaum fakir dan miskin agar selama perjalanan ibadah diberikan kemudahan, kelancaran dan mendapatkan predikat haji dan umrah yang mabrur serta maqbul.

Sebelum berangkatke Tanah suci, untuk memperoleh haji dan umrah yang mabrur dan maqbul sebaiknya berpamitanlah kepada seluruh keluarga, tetangga dan teman juga meminta doa restu agar semua ibadah yang dikerjakan berjalan dengan lancar dan dapat diterima oleh Allah SWT. Tidak lupa pula, persiapan bathin pun perlu dilakukan dengan cara memberikan keilmuwan yang baik dan terarah. Biasanya biro travel umrah akan memberikan manasik haji dan umrah bagi mereka yang akan melaksanakan ibadah tersebut.  >>> harga umroh ramadhan  >>> harga umroh ramadhan 2021