Suasana Makkah, Terdapat ratusan ribu orang jamaah dan pengunjung memadati Masjidil Haram di Makkah di malam-malam terakhir Ramadhan 1438 H. Mereka datang dari seluruh penjuru negeri dan dunia. Mereka di antaranya merupakan jamaah umrah dan warga lokal dari berbagai daerah. Beberapa hari lagi bulan suci Ramadhan akan berakhir, oleh karena itu 'magnet' jamaah untuk dapat menghabiskan waktu dengan hal yang bermanfaat di salah satu masjid suci umat Islam tersebut.

Suasana Makkah di Akhir Ramadhan

Sebagaimana kebiasaan yang dilakukan dimana aktifitas siang berpindaha ke malam hari, maka dengan itungan hari yang tersisa 6 hari terakhir Ramadhan, suasana arus lalu lintas dalam kota semakin padat hingga menjelang subuh. Selain itu juga, diantara mereka yang berlomba-lomba dalam menghafalkan Al-qur’an. Tidak jarang anak kecil maupun orang dewasa yang kelelahan mengikuti Shalat Tarawih atau Tahajjud kemudian duduk, membuka Mushaf Al-qur’an dan kemudian mengikuti bacaan sang Imam. Itulah suasana Makkah saat ini.

Masyarakat akhir-akhir ini sedang terinspirasi dan sangat mengidolakan para hafidz (penghafal) Al-qur’an dan sangat ingin menjadi hafidz Qur’an. Masya Allah. Sehingga, banyak berbagai kalangan yang memanfaatkan waktu sebaik mungkin, yang biasanya diluar bulan suci Ramadhan lebih senang memutar musik namun saat Ramadhan lebih senang memutar lantunan Al-qur’an yang dibacakan oleh para Imam Masjidil Haram/Nabawi dengan suara merdunya. Suasana Makkah yang seperti itu yang akan selalu di rindukan setelah kembali ke Tanah Air nanti.

Makkah sudah mengalami peningkatan populasi dalam beberapa tahun terakhir ini. Sehingga pemerintah serta pengembang swasta juga turut meningkatkan sumber daya untuk dapat memberikan pelayanan yang terbaik bagi para pengunjung. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Raja Salman beserta Putra Mahkota Mohammed bin Naif.

Presidency of the Two Holy Mosques juga ikut serta dalam mengerahkan lebih dari 10 ribu orang selama 24 jam untuk memastikan jamaah dapat beribadah dengan lancar. Selain itu, Presidency juga menyediakan beberapa jumlah pelayanan termasuk pelajaran agama dari sejumlah cendekiawan dan guru.

Adapun 1.000 Alquran yang dibagikan setiap harinya, pengadaan pembagian buku pedoman hingga menyediakan beberapa kursi roda bagi yang membutuhkan. Para staf yang berada di Makkah rutin melakukan inspeksi di lapangan. Termasuk dalam memeriksa toko-toko makanan, rumah jagal umum dan swasta pemasok daging, kondisi jalan, hingga saluran drainase juga pasokan air.

Selain itu juga, Penyediaan di 50 titik oleh pertahanan sipil dan sekitar masjid sebagai layanan darurat. Adapun penyediaan mobil kendaraan untuk dapat digunakan dalam evakuasi jamaah yang sakit. Jika masuk dalam waktu yang padat, tim akan menambah titik darurat menjadi 70 bukan 50 titik lagi.