Macam-macam ThawafThawaf yang maknanya itu ialah mengelilingi Ka’bah sebanyak 7 kali putaran, dimana pada saat tiga putaran pertama itu dengan melakukan lari-lari kecil jika memungkinkan dan selanjutnya berjalan biasa. Selama dalam melakukan Thawaf dari awal hingga akhir di Hajar Aswad, dimana tempat batu hitam dengan menjadikan Baitullah disebelah kiri. Thawaf juga merupakan salah satu amal ibadah yang dilakukan oleh seluruh umat Islam dalam pelaksanaan ibadah haji atau umrah. Adapun macam-macam thawaf yang dilakukan oleh jamaah haji. Sebelumnya, ketahuilah syarat sahnya dalam melakukan thawaf.

Macam-macam Thawaf Bagi Jamaah Haji dan Umrah

Pembahasan macam-macam thawaf beralih ke syarat sah dalam melakukan thawaf yakni Jamaah menutup aurat, suci dari hadats, dimulai dari arah Hajar Aswad, melakukan 7 kali putaran, menjadikan Baitullah berada di sisi kiri, melakukannya di dalam Masjidil Haram, tidak ada tujuan lain selain thawaf, dan memulai dengan niat thawaf ketika mengerjakan thawaf sunnah. Sementara itu, Thawaf Rukun dan Qudum tidak memerlukan  niat.

Inilah macam-macam thawaf yang terdiri dari empat, yaitu:
1.Thawaf Qudum, thawaf pertama yang dilakukan pada saat kita tiba di Makkah. Nama lain dari Thawaf Qudum ini adalah Thawaf Dukhul (pembuka atau selamat datang).

Setiap kali memasuki Masjidil Haram, Nabi Muhammad SAW lebih dulu melaksanakan thawaf sebagai pengganti shalat Tahiyyatul Masjid. Sejak peristiwa itulah maka dapat disebut juga dengan Thawaf Masjidil Haram. Sunnah hukumnya melaksanakan Thawaf Qudum ini. oleh sebab itu, bla tidak melaksanakan Thawaf Qudum tidak akan membatalkan ibadah haji ataupun umrah.

Bagi kaum wanita, dalam melaksanakan Thawaf Qudum ini tidak perlu berlari-lari kecil akan tetapi cukup dengan berjalan biasa. Perlu diketahui bahwa Thawaf Qudum ini tidak boleh disambung dengan Sa’i, tapi jika disambung dengan sa’i maka sa’inya sudah termasuk sa’i haji. Waktu Thawaf ifadah jamaah tidak perlu lagi melaksanakan sa’i. dan bagi wanita yang sedang nifas atau haidh dilarang melakukan Thawaf Qudum.

2.Thawaf Sunat, thawaf yang pelaksanaannya itu boleh kapan saja dan dilakukan pada saat baru memasuki Masjidil Haram. Thawaf ini memiliki fungsi sebagai shalat Tahiyyatul Masjid.

3.Thawaf Ifadah, thawaf ini adalah salah satu rukun haji yang wajib dilaksanakan, apabila tidak melaksanakannya maka hajinya pun dikatakan batal. Thawaf ifadah dapat disebut Thawaf Ziarah atau Thawaf Rukun. Pelaksanaan pada thawaf ini ketika seluruh rangkaian ibadah haji telah diselesaikan, yakni melontar jumrah aqabah, membayar dam (denda) serta Tahallul Akhir (mencukur) kemudian disunatkan untuk memakai wangi-wangan usai jamaah tidak ihram.

4.Thawaf Wada, yang artinya perpisahan. Thawaf ini juga disebut Thawaf Shadar. Sebab, setelah itu jamaah haji atau umrah akan meninggalkan Makkah untuk ketempat masing-masing. Cukup dengan berjalan biasa saja thawaf ini boleh dilakukan. Dalam pelakasanaannya sama saja dengan thawaf yang lainnya, namun do’a yang dibaca berbeda untuk seluruh putarannya.

Bagi jama’ah haji atau umrah yang memang belum melakukan thawaf ini belum boleh untuk meninggalkan Makkah, sebab hukumnya itu wajib. Terkena dam (denda) jika tidak melaksanakannya dan bila sudah melaksanakannya maka tidak dibenarkan lagi untuk tinggal di Masjidil Haram. Apabila jamaah telah keluar dari masjid, maka hendaklah untuk segera pergi jika tidak maka harus mengulangi Thawaf Wada ini. Sedangkan, bagi kaum wanita yang haidh diberikan kebebasan dari Thawaf Wada dan boleh langsung meninggalkan Makkah.

Demikianlah penjelasan mengenai tentang macam-macam thawaf yang perlu untuk kita ketahui bersama dan dapat melaksanakannya saat beribadah haji atau umrah.  baca lainnya => jadwal umroh akhir ramadhan >> jadwal umroh akhir ramadhan 2018