Persiapan Haji 2018Persiapan untuk pelaksanaan haji di tahun 2018 ini telah dimulai, sejumlah para pejabat tinggi Arab Saudi telah menerima delegasi tingkat tinggi dari beberapa negara untuk melakukan diskusi guna menyelesaikan pengaturan bagi peziarah mereka. Menteri Haji dan Umrah yakni Muhammad Saleh Benten saat berada di Jeddah bersama dengan Menteri Urusan Agama dari Aljazair dan Tunisia. Benten akan menandatangani perjanjian haji bilateral dengan Menteri Urusan Minoritas dan Urusan Minoritas India yakni Mukhtar Abba Naqvi. Sementara itu, Menteri Agama dan Harmoni Antar Agama yakni Sardar Muhammad Yusuf akan memimpin delegasi Pakistan yang baru akan tiba pada akhir bulan ini untuk menandatangani perjanjian haji tersebut.

Persiapan Haji 2018 Ini Telah Dimulai

Beberapa hari yang lalu Benten juga telah mengadakan pembicaraan ekstensif dengan para menteri dan pejabat senior haji yang berasal dari Indonesia, negara Muslim terpadat, Serta Iran, Sudan, Yordania, Turki dan Ghana. Banyak berbagai aspek fasilitas dan layanan haji yang sudah harus dipikirkan dan dibicarakan bersama dalam melakukan persiapan haji 2018 ini, termasuk transportasi dan akomodasi.

Menteri Agama (Menag) RI Lukman Haki Saifuddin memuji Kementerian Haji dan Umrah yang semakin teknologis sebab menerapkan e-gate dan fasilitas  TI lanjutan lainnya yang ini kemudian akan membawa perbaikan dan transparansi yang dramatis terhadap keseluruhan proses pelayanan ziarah. Indonesia, India dan Pakistan merupakan negara-negara yang mengirimkan jamaah haji yang paling tinggi ke ziarah tahunan. Dari ketiga negara tersebut jamaah haji hampir sepertiga dari jumlah total peziarah dari luar negeri. Berharap pada pelaksanaan haji 2018 ini jumlahnya semakin bertambah dan mendapatkan penambahan.

Pada tahun ini, dari 1,74 juta peziarah asing, sudah ada lebih dari 570.000 peziarah yang datang dari negara-negara tersebut. Ada sebanyak 221.000 orang Indonesia  yang melaksanakan ibadah haji pada tahun 2017 kemarin dan itu merupakan jumlah tertinggi peziarah yang datang untuk menunaikan rukun Islam yang Kelima dan ziarah tahunan di Makkah dari negara asing dalam sejarah.

Dalam pertemuannya dengan Benten di kantornya di Jeddah, Menag Aljazair dan Wakaf yakni Mohammed Aissa dan Menag Tunisia Ahmed Azoum memberikan pujian atas keteguhan dan usaha besar dari Raja Salman dan Putra Mahkota yakni Muhammad Bin Salman, sebagai wakil perdana menteri dan menteri pertahanan, dalam menawarkan fasilitas dan layanan terbaik untuk para tamunya. Mereka juga menggarisbawahi lompatan kualitatif di fasilitas dan layanan dengan diperkenalkannya teknologi maju yang membuat ziarah dan seluruh prosedurnya itu jauh lebih mudah dan tidak merepotkan.

Menteri Benten telah menerima sejumlah pejabat tinggi asing di Jeddah, termasuk dengan Menteri Dalam Negeri Sudan dan Wakaf yakni Abu Bakr Osman Ibrahim, Menteri Wakaf Yordania yakni Wael Arabiyat dan Menteri Luar Negeri Nigeria untuk Khadijah Bukar Abba Ibrahim. Para menteri yang ada memberi pujian atas proyek perluasan besar yang dilaksanakan di dua kota suci Makkah dan Madinah serta di tempat-tempat suci di Mina, Arafah dan Muzdalifah.

Pada pekan lalu, dia bertemu dengan Hamid Mohammadi, seorang kepala organisasi haji dan kunjungan Iran. Sudah ada lebih dari 80.000 peziarah Iran yang diperkirakan akan melaksanakan haji pada tahun 2018 ini. Benten dan Mohammad juga telah membahas sejumlah isu yang terkait dengan persiapan musim haji berikutnya dan pengaturan untuk transportasi, akomodasi dan fasilitas serta layanan lainnya untuk peziarah Iran.

Konsul Jenderal India yakni Mohammed Noor Rahman Sheikh menuturkan, bahwa delegasi India yang dipimpin oleh Navqi akan menandatangani perjanjian haji pada sebuah upacara di Kantor Menteri di Jeddah. Para menteri nantinya akan membahas aspek utama operasi dan pengaturan haji untuk para peziarah asal India. Navqi akan didampingi oleh beberapa pejabat senior dari Kementerian Minoritas dan Komite Haji India serta pejabat Penerbangan Sipil dan Air India. 

Sheikh yang  bertemu dengan Wakil Menteri Haji dan Umrah yakni Dr Abdul Fattah Sulaiman Mashat di Makkah, baru-baru ini untuk membahas pengaturan bagi peziarah India sebelum melakukan penandatanganan perjanjian haji bilateral. Dr Raafat Badr, Ketua Organisasi Tawafa untuk peziarah Asia Selatan, Fareed Mandar, Kepala Jalur Elektronik di Kementerian Haji dan Umrah, serta Mohammed Shahid Alam, wakil konsul jenderal dan konsulat haji, ikut hadir pada pertemuan tersebut.

Pelaksanaan haji pada tahun ini menjadi yang pertama setelah pemerintah India menyetujui kebijakan haji baru. Dimana menurut dari kebijakan tersebut, akan ada kenaikan lima persen jumlah peziarah yang datang melalui operator tur swasta. Ada sebanyak 170.000 peziarah India yang diperkirakan akan menunaikan ibadah haji pada tahun 2018 ini. mulai kunjungi umroh akhir ramadhan | umroh akhir ramadhan 2018